Thursday, September 26, 2013

MAKALAH PRAKERIN di PT KTI PROBOBOLINGGO


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-Nya kepada kami, sehingga kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan praktek kerja industri (prakerin) di PT. KTI Probolinggo, yang dilaksanakan pada tanggal 3 Januari sampai dengan 31 Maret 2012.

Dalam laporan ini, kami akan menguraikan dan menjelaskan kegiatan-kegiatan dan jenis mesin produksi ataupun mesin perbaikan yang telah kami pelajari selama melaksanakan prakerin di PT. KTI Probolinggo selama tiga bulan. Kami sadar bahwa laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu kami mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Kami selaku penyusun, sebelumnya mohon maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan dalam penulisan maupun penyajian materi. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu kami dalam rangka penyusunan laporan ini. Tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini, terutama kepada:
1.    Bapak Drs. H. Suryono selaku kepala SMK Negeri 2 Probolinggo.
2.    Bapak Supriyono, S.Pd selaku koordinator Prakerin di SMK Negeri 2 Probolinggo.
3.    Bapak Rustiko Wanto selaku pimpinan PT. KTI ( Kutai Timber Indonesia )
4.    Bapak Drs. Singgih Sri Raharja selaku pembimbing sekolah yang telah membimbing kami selama prakerin.
5.    Bapak Eka Setya Budi selaku pembimbing industri yang membimbing dan memberi evaluasi kepada kami selama prakerin.
6.    Para pegawai PT. KTI ( Kutai Timber Indonesia ) yang telah mendidik kami.
7.    Bapak dan Ibu guru SMK Negeri 2 Probolinggo

Kami berharap, laporan  ini bisa bermanfaat bagi semua pihak terutama siswa dan siswi SMK Negeri 2 Probolinggo.



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................     i
HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................................    ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................................................    iii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................  iv
DAFTAR ISI .......................................................................................................................    v
BAB I       PENDAHULUAN ...............................................................................................    1
1.1.  Latar Belakang ............................................................................................    1
1.2.  Tujuan Prakerin ..........................................................................................    1
1.3.  Ruang Lingkup Kerja ..................................................................................    2
1.4.  Sejarah Singkat Perusahaan ......................................................................    4
1.5.  Visi dan Misi Perusahaan ...........................................................................    4
1.6.  Stuktur Organisasi Perusahaan ..................................................................    5

BAB II      MATERI .............................................................................................................    6
2.1.  Mengoperasikan Mesin Gerinda ................................................................    6
2.2.  Mengoperasikan Mesin Las ........................................................................ 12
2.3.  Mengoperasikan Mesin Bor ........................................................................ 23
2.4.  Mengoperasikan Blunder ............................................................................ 34
2.5.  Free Maintenance ....................................................................................... 38

BAB III     PENUTUP ......................................................................................................... 41
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 41
3.2. Saran .......................................................................................................... 41

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 43




BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan   kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia-manusia yang beriman dan bertaqwa    kepada   Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, berdisiplin, bekerja  keras, tangguh, bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta sehat  jasmani dan rohani.

Pendidikan baik di sekolah maupun di luar sekolah, perlu disesuaikan dengan perkembabangan tuntutan pembangunan yang memerlukan berbagai jenis ketrampilan dan keahlian di segala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu  pengetahuan dan teknologi.

Prakerin merupakan proses pembelajaran yang dilakukan di DU/DI dengan program dan arahan yang diatur sepenuhnya oleh DU/DI. Peranan DU/DI dalam pendidikan dengan pihak sekolah sangat berpengaruh dalam upaya peningkatan mutu tamatan yang baik. Dilakukannya praktek ini untuk membangun siswa yang disiplin dan memilki etos kerja yang tinggi.

Dengan diadakannya prakerin ini, siswa diharapkan dapat menambah pengetahuan pada materi pelajaran produktif secara langsung di dunia kerja. Serta mendapat pengalaman yang berharga sebelum terjun ke dunia industri yang sesungguhnya. Dengan demikian, siswa diharapkan dapat mengasah kreatifitas dan melatih diri sesuai bidangnya dalam dunia industri.

1.2. Tujuan Prakerin
1.2.1. Bagi Siswa :
-  Meningkatkan keterampilan serta memperkuat kemandirian berpikir kepada siswa.
-  Meningkatkan keahlian profesi, pengalaman, etos kerja dan disiplin waktu dengan terlibat langsung pada kegiatan kerja di DU/DI.
-    Secara praktis kegiatan prakerin dapat dimanfaatkan para siswa untuk mencari informasi seluas-luasnya tentang kesempatan lowongan pekerjaan pada DU/DI.
-    Diharapkan agar siswa dapat mengetahui dunia kerja secara langsung, dengan tujuan siswa dapat berfikir lebih dewasa dalam mengambil suatu keputusan.
-   Agar siswa dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan, yang ada pada DU/DI.
-   Setelah mengikuti prakerin di DU/DI, siswa diharapkan menjadi insan yang lebih baik dari sebelum mengikuti prakerin.

1.2.2. Bagi Sekolah :
              -  Mendapatkan input (masukan) dari DU/DI tentang dunia kerja yang sesungguhnya.
-    Hal-hal yang baru di DU/DI dapat dijadikan bahan ajar kepada siswa, guna lancarnya penyusunan materi kejuruan.
-    Meningkatkan jalinan kerja sama yang baik antara sekolah dengan DU/DI.

1.2.3.  Bagi Industri :
-    Dengan kegiatan prakerin, diharapkan dapat membantu perusahaan mendapatkan tenaga kerja tambahan, sekaligus melatih dan mendidik siswa untuk bekerja secara profesional.
-    Mendapatkan calon-calon karyawan bila harus menambah tenaga kerja yang baru.

1.3. Ruang Lingkup Kerja
1.3.1. Divisi Plywood  Yang Bertahan Selama 30 Tahun
Pada awalnya kayu alam digunakan sebagai bahan baku, namun sebagai perusahaan plywood di Indonesia, selain kayu alam kami menggunakan bahan baku kayu tanaman divisi yang memiliki 5 mesin rotary lace dan 4 dryer, yang menerapkan system ISO 9001:2000 dan ISO 14001:2004. Dan di bawah pengawasan ketat standart kualitas, kami memproduksi produk ramah lingkungan. Produk kami di antaranya Plywood second proses floor base, Plywood standart, Plywood bahan bangunan block board LVL, LVB dan lain-lain.

1.3.2. Divisi Wood Working
Pada Divisi Wood Working ini telah dilengkapi tempat pengeringan kayu alami dan pengeringan yang menggunakan mesin. Selain itu, juga memiliki mesin untuk pewarnaan, laminated, yang dapat memproses barecore sliced veneer, produk working furniture dan lainnya. Yang menjadikan divisi ini, sebagai divisi yang dapat menjawab kebutuhan produk Wood Working. Divisi Wood Working telah meraih ISO 9001:2008 dan system mutu ISO 14001:2004. Item produk dimulai dari panel pintu, Plywood fancy, Plywood standart, laminated dan banyak produk Wood Working lainnya.

1.3.3. Divisi Particle Board
Bahan baku Particle Board kami, berasal dari limbah kayu yang sebelumnya dibuang oleh PT. KTI dan Plywood perkayuan lain di sekitarnya. Untuk meningkatkan pengembangan produk second dari proses yang menggunakan produk particle board dan penjualan, kami memperkuat pondasi untuk menjadi pabrik kayu no 1 di dunia perkayuan. Dengan mendirikan pabrik particle board yang dimulai bulan November 2005, letaknya bersebelahan dengan divisi yang telah ada dan mulai produksi pada januari 2008.

1.3.4. Divisi Penanaman Lingkungan
Untuk meningkatkan persentase bahan baku kayu tanaman menjadi 70%, PT. KTI mengembangkan kerja sama dengan masyarakat setempat untuk melakukan penanaman kayu valcate yang berkualitas dan tumbuh cepat. Kemudian PT. SUMITOMO Forestry dan pusat riset tsukuba Jepang, bekerja sama dengan pihak perhutani Jawa Timur untuk melakukan riset pohon yang berkembang cepat, perawatan dan pemanenan untuk kepentingan industri.



1.4. Sejarah Singkat Perusahaan
Tahun 1970 pendirian PT. KUTAI TIMBER INDONESIA untuk mengelola HPH sebagai hasil dari marger antara PT SUMITOMO dan PT. KALTIMEX JAYA.
Tahun 1973 pendirian pabrik kayu devisi Plywood di Probolinggo, Jatim.
Tahun 1974 pengoprasionalan pabrik Plywood.
Tahun 1983 penutupan devisi loging Kalimantan Timur.
Tahun 1984 penutupan pabrik dan log.
Tahun 1989 membangun Kapal Kutai Raya Dua untuk pengangkutan log.
Tahun 1991 PT. KTI bekerja sama dengan SUMITOMO Forestry untuk melakukan penanaman kembali di hutan tropis yang gundul.
Tahun 1992 pengoprasian pabrik Wood Working.
Tahun 1993 produksi Plywood Jumbo.
Tahun 1994 produksi Plywood Engineering.
Tahun 1997 memproleh sertifikasi ISO 9002.
Tahun 1998 eksperimen area penanaman pohon riset plantation.
Tahun 2000 pendirian yayasan pendidikan PT. KTI.
Tahun 2001 meraih sertifikat system mutu lingkungan ISO 14001, saham PT. SUMITOMO Forestry di PT. KTI mencapai 99 %.
Tahun 2005 mendirikan pabrik Particle Board.
Tahun 2008 pengoprasian Divisi Particle Board.


1.5. Visi dan Misi Perusahaan
    Visi  :   
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam usaha perkayuan PT. KUTAI TIMBER INDONESIA menggunakan bahan baku kayu yang lestari serta ramah lingkungan dan berpartisipasi dalam mensejahterakan masyarakat dengan memproduksi  menjual produk perkayuan untuk bahan bahan bangunan.



Misi :
1.    Kami mematuhi peraturan perusahaan dan pemerintah dengan mengutamakan  keselamatan dan perilaku yang jujur.
2.    Kami berkomitmen untuk menghasilkan produk yang berkualitas tinggi untuk kepuasan pelanggan.
3.    Kami menjalin usaha dengan prinsip integritas dan keputusan management.
4.    Kami menciptakan budaya perusahaan yang terbuka dan sederhana yang memiliki rasa kebanggaan yang kuat dan memotivasi setiap karyawan.
5.    Kami berpartisipasi untuk menjaga lingkungan dan masyarakat sekitar sebagai bentuk tanggung jawab menjalankan usaha.

1.6. Struktur Organisasi Perusahaan



 























BAB II
MATERI PRAKERIN

2.1. Mengoperasikan Mesin Gerinda

2.1.1. Pengertian Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan alat yang biasanya digunakan untuk menghaluskan sesuatu dari sesuatu seperti menghilangkan karat dari besi , juga dapat memotong benda dengan batu gerinda yang khusus. Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel. Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
Mesin Gerinda didesain untuk dapat menghasilkan putaran sekitar 11.000 – 15.000 rpm. Dengan putaran tersebut batu gerinda yang merupakan komposisi aluminium oksida dengan kekasaran serta kekerasan yang sesuai, dapat menggerus permukaan logam sehingga menghasilkan bentuk yang diinginkan. Dengan putaran tersebut juga, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong benda logam dengan menggunakan batu gerinda yang dikhususkan untuk memotong.
Untuk membedakan mesin gerinda permukaan rata (Surce Gerinding machine) dengan mesin gerinda lainya, sebelumnya perlu diberikan suatu batasan pengertian permukaan. Yang dimaksud dengan permukaan diam adalah permukaan rata. Jadi benda yang digerinda pada mesin ini haruslah yang mempunyai sisi bentuk bidang atau rata.







               Contoh :   Mesin Gerinda sumbu memutar.
Pada mesiin Gerinda sumbu memutar, letak sumbunya mendatar (horizontal). Sumbu ini terlihat sejajar dengan meja dan arah gerakan mejanya. Sedangkan roda giginya sendiri tegak lurus terhadap meja mesin.

A.  Jenis Mesin Gerinda
Mesin gerinda ini tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, tapi mesin gerinda ini terdiri dari 3 macam jenis.
Jenis-jenis mesin gerinda tersebut, antara lain sebagai berikut :
1.    Mesin gerinda tangan.
2.    Mesin gerinda duduk.
3.    Mesin gerinda potong.
Berdasarkan dari jenis-jenis mesin gerinda tersebut, mempunyai masing-masing fungsi yang tidak sama. Meskipun ada beberapa yang sama, namun cara penggunaannya tidak sama.

2.1.2. Fungsi Mesin Gerinda
Pada umumnya fungsi mesin gerinda adalah untuk menghaluskan bagian permukaan benda kerja. Permukaan benda kerja tersebut, dihaluskan karena kasar dari sisa-sisa las atau pengelasan, agar permukaan tidak tajam, menghaluskan sisi-sisi plat atau besi beton.
Selain berfungsi untuk menghaluskan benda kerja, mesin gerinda juga dapat digunakan untuk memotong plat atau besi beton.
Berikut adalah fungsi dari mesin gerinda berdasarkan jenisnya, yaitu :
1.    Mesin gerinda tangan
Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.
Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau dan pahat, atau dapat jugabertujuan untuk membentuk benda kerja seperti merapikan hasil pemotongan,merapikan hasil las, membentuk lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.











2.     

3.    Mesin gerinda duduk.
Mesin gerinda duduk merupakan mesin yang berfungsi untuk mengasah alat potong seperti pahat frais, pahat bubut, mata bor, dll.






4.     
5.     
6.     
7.     


8.    Mesin gerinda potong.


 










Gerinda potong merupakan mesin yang berfungsi untuk memotong bahan yang terbuat dari besi dengan ketebalan yang rendah.

2.1.3. Bagian Mesin Gerinda

Bagian-bagian dari mesin gerinda seperti batu gerinda, pengunci batu gerinda, dan yang lainnya.

Batu Gerinda
Batu gerinda ini, terdiri dari bermacam-macam jenis dan memiliki fungsi yang berbeda, diantaranya sebagai berikut :
1. Flat wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong                                               seperti handtap, countersink, mata bor,dan sebagainya
2. Cup wheels, untuk melakukan penggerindaan alat-alat potong seperti cutter, pahat bubut, dan sebagainya.
3.  Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter.
4. Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat treatment.
5. Cylindrical grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan diameter  dalam suatu jenis produk.



2.1.4. Cara Mengoperasikan Mesin Gerinda
Mesin gerinda merupakan mesin yang cara pengoperasiannya tidak manual, tapi menggunakan sumber listrik, meski itu mesin gerinda tangan. Pada bab ini, kami meringkaskan tata cara penoperasian mesin gerinda, baik saat menggunakan mesin gerinda maupun saat mengganti batu gerinda. Berikut ini merupakan ringkasan-ringkasan pengoperasian mesin gerinda.
1. Cara Mengoperasikan Mesin Gerinda
1.  Hubungkan kabel utama pada stop kontak yang ada.
2.  Posisikan tombol on yang ada pada sisi belakang mesin gerinda.
3.  Apabila sudah tempelkan gerinda tersebut pada benda kerja yang akan dikerjakan.
4.  Kerjakan sampai benda kerja sudah sesuai dengan yang diharapkan.
5.  Setelah selesai matikan mesin gerinda dengan memosisikan pada tombol off.

Urutan kerja gerinda pada umumnya adalah sebagai berikut :
a.  Pemahaman gambar kerja.
b.  Pencekaman benda kerja.
c.  Pemeriksaaan air pendingin.
d.  Pemeriksaan ketajaman roda gerinda.
e.  Pengaturan putaran.
f.   Penyetingan panjang langkah dan dalamnya pemakanan.
g.  Pemeriksaan penggerindaan (jalan kosong).
h.  Penggerindaan benda kerja.
i.   Pemeriksaan hasil gerinda.

2. Cara Pemasangan Batu Gerinda Tangan
1.  Lepaskan terlebih dahulu, jack dari terminal agar gerinda tidak teraliri arus listrik. Jangan sampai tidak melepas dulu aliran listriknya karena sangat berbahaya.
2. Lalu ambil kunci gerinda untuk membuka batu gerinda yang lama.
3. Sebelum membuka, tekan tombol yang ada pada bagian belakang gerinda agar batu gerinda tidak ikut bergerak.
4.  Setelah terlepas , pasang batu gerinda yang baru.
5.  Lalu kencangkan mur dengan alat pengunci juga tekan tombol yang ada pada belakang gerinda agar baut yang berada di gerinda tidak ikut berputar.

2.1.5.  Benda Kerja Yang Dikerjakan Dan Bagaimana Cara Yang Mengerjakan
Dalam penggerindaan ini tentunya ada benda kerja yang akan dikerjakan untuk digerinda. Benda kerja tersebut biasanya bisa berupa plat-plat, hasil dari pengelasan, logam hasil dari blunder, dan masih banyak yang lainnya.
Adapun contoh-contoh benda kerja, yang pernah kami kerjakan dengan mesin gerinda, antara lain sebagai berikut :
1.    Plat untuk penutup pisau, pada mesin pemotong kayu.
2.    Besi yang digunakan pada mesin produksi Hot Press.
3.    Plat yang akan digunakan untuk mesin produksi Sander.
4.    Plat dan kayu yang dipotong dengan gerinda tangan, yang akan digunakan untuk penutup pipa blower.
5.    Besi rakitan las yang akan digunakan untuk gaed pada mesin produksi Hot Press.
6.    Pengasahan betle pada mesin gerinda duduk.
7.    Pengasahan mata bor dengan mesin gerinda tangan.
8.    Dan lain-lain.
Dalam melakukan suatu pekerjaan, baik menggunakan atau tidak menggunakan alat, hendaknya kita harus mengutamakan keselamatan kerja dan hasil pekerjaan.

Selain itu dalam melakukan pekerjaan, tentunya kita harus memperhatikan bagaimana cara mengerjakannya. Selain kita mendapatkan hasil yang diinginkan, kita juga akan mendapatkan keselamatan dalam melakukan suatu pekerjaan.
Cara mengerjakan mesin gerinda ini, sebenarnya sudah diulas pada tata cara mengoperasikan mesin gerinda. Namun dalam laporan ini, kami akan menjelaskan sekilas tentang cara mengerjakan benda kerja terhadap mesin gerinda.
Berikut ini cara pengerjaan benda kerja dengan mesin gerinda, yaitu :
1.    Siapkan mesin gerinda dan benda kerja yang akan dikerjakan.
2.    Setelah semua alat sudah siap, pastikan mesin gerinda sudah terhubung dengan sumber listrik.
3.    Gunakan alat bantu atau alat keselamatan kerja.
4.    Mulailah menggerinda benda kerja dengan berhati-hati.
5.    Utamakan keselamatan kerja dan hasil yang diinginkan.
6.    Matikan mesin gerinda dengan menekan tombol off pada mesin gerinda, bila sudah selesai.
7.    Apabila benda kerja terasa panas, masukkan ke dalam air agar tidak panas.
8.    Apabil benda kerja sudah tidak panas, maka segeralah angkat benda kerja agar tidak karat.


2.2. Mengoperasikan Mein Las
2.2.1. Pengertian Mesin Las (Pengelasan)


 







Mesin las merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyambung dua benda kerja berupa logam yang terpisah. Sedangkan pengelasan mempunyai arti yaitu suatu proses penyambungan dua benda kerja berupa logam yang terpisah dengan menggunakan proses pemanasan atau melalui proses pembakaran. Benda kerja tersebut dipanaskan agar kedua logam yang akan disambung, dapat tersambung dengan mudah karena kedua logam tersebut telah mencair.
Ada juga definisi lain, tentang pengelasan yang berarti suatu proses penyambungan logam dimana logam menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa tekanan, atau dapat didefinisikan sebagai akibat dari metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Sebelum atom- atom tersebut membentuk ikatan, permukaan yang akan menjadi satu perlu bebas dari gas yang terserap atau oksida-oksida.
Mesin las merupakan sumber tenaga yang memberi jenis tenaga listrik yang diperlukan serta tegangan yang cukup untuk terus melangsungkan suatu pengelasan. Yang diharuskan dalam pengelasan yaitu mempunyai kesamaan sifat. Penyambungan benda padat seperti besi, tentunya kita panaskan hingga meleleh kemudian kita sambung dengan kesamaan sifat. Adapula pengelasan untuk alumunium, caranya sama asalkan mempunyai kesamaan sifat.
Las terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Las Asetylen atau las gas karbit
2. Las busur  listrik
Pengelasan asetylen diperoleh lewat proses reaksi kimia dalam bentuk gas. Pada umumnya proses pengelasan jenis ini banyaknya dipergunakan pada   bengkel las besar atau kecil.
Pengelasan dengan busur listrik merupakan salah satu jenis proses pengelasan yang menggunakan mesin las. Pengelasan ini menggunakan elektroda (kawat las) yang dijepit pada pemegang elektroda, yang dialiri tegangan listrik.

2.2.2. Fungsi Mesin Las
Fungsi dari mesin las ini pada umumnya memiliki fungsi yaitu untuk menyambung dua logam dengan menggunakan panas, baik itu dengan panas api atau juga listrik.
Berikut terdapat fungsi las berdasarkan jenis, yaitu las listrik dan las asetylen:
1. Las Listrik
a.  Untuk menyambung dua benda yang terpisah menggunakan elektroda.
b.  Untuk menutup keretakan dalam benda kerja.

2. Las Asetylen
a.  Untuk melakukan penyambungan dua buah logam dengan menggunakan asetylen (las karbit) dan menggunakan bahan tambah berupa tembaga.
b.  Untuk menutup keretakan dalam bend kerja.
2.2.3. Bagian Mesin Las
Mesin las terdiri dari banyak bagian. Banyak bagian-bagian penting yang terdapat pada pengelasan.
Bagian-bagian las diantaranya sebagai berikut :

1.    Sambungan Las
Mutu hasil pengelasan selain tergantung dari pelaksanaannya juga ditentukan oleh persiapan  sebelum pengelasan. Yang termasuk pekerjaan persiapan pengelasan di antaranya adalah persiapan material atau bahan induk.
Bahan induk yang digunakan pada setiap konstruksi harus memenuhi persyaratan-persyaratan pada pengelasan. Dengan memahami jenis dan ukuran bahan induk serta bentuk sambungan pada pengelasan.
Beberapa standar telah mengatur jenis sambungan las, namun pada dasarnya menjadi empat jenis sambungan, yaitu :
o Sambungan tumpul (butt joint)
o Sambungan T (T-joint)
o Sambungan sudut (fillet joint)
o Sambungan tumpang (lap joint)

2.    Elektroda
Selain jenis sambungan, jenis-jenis elektroda juga dapat menentukan mutu hasil pengelasan. Elektroda juga terdiri dari beberapa jenis.
Adapun jenis-jenis elektroda, seperti pada tabel berikut :



WELDING ELECTRODE

NO
JENIS ELEKTRODA
UKURAN
BAHAN PENGELASAN
1
RB 26
2,6 m/m
3,2 m/m
BESI BIASA
2
TW 112
3,2 m/m
BESI TUANG
3
SP 500
LB 2,6
3.2 m/m
BESI BERTEKANAN
4
TW 520
3,2 m/m
BESI BIASA + BESI TUANG
5
SPEED OUT
3,2 m/m

       CATATAN :    Untuk elektroda jenis speed out digunakan untuk membuka hasil pengelasan jenis elektroda SP 500 dan LB 2,6

Banyak macam-macam elektroda yang telah disebutkan di atas, berikut jenis elektroda beserta penjelasannya.
1. Elektroda Baja Lunak
Dan bermacam-macam jenis elektroda baja lu­nak perbedaannya hanyalah pada jenis selaputnya. Sedangkan kawat intinya sama.

A. E 6010 dan E 6011
Elektroda ini adalah jenis elektroda selaput selulosa yang dapat dipakai untuk pengelesan dengan penembusan yang dalam. Pengelasan dapat pada segala posisi dan terak yang tipis dapat dengan mudah dibersih­kan. Deposit las biasanya mempunyai sifat sifat mekanik yang baik dan dapat dipakai untuk pekerjaan dengan peng­ujian Radiografi. Selaput selulosa dengan kebasahan 5% pada waktu pengelasan akan menghasilkan gas pelindung. E 6011 mengandung Kalium untuk mambantu menstabil­kan busur listrik bila dipakai arus AC.

B. E 6012 dan E 6013
Kedua elektroda ini termasuk jenis selaput rutil yang dapat manghasilkan penembusan sedang. Keduanya dapat dipakai untuk pengelasan segala posisi, tetapi ke­banyakan jenis E 6013 sangat baik untuk posisi pengeles­an tegak arah ke bawah. Jenis E 6012 umumnya dapat di­pakai pada ampere yang relatif lebih tinggi dari E 6013. E 6013 yang mengandung lebih benyak Kalium memudah­kan pemakaian pada voltage mesin yang rendah. Elektroda dengan diameter kecil kebanyakan dipakai untuk pangelasan pelat tipis.

C. E 6020
Elektroda jenis ini dapat menghasilkan penem­busan las sedang dan teraknya mudah dilepas dari lapisan las. Selaput elektroda terutama mengandung oksida besi dan mangan. Cairan terak yang terlalu cair dan mudah mengalir menyulitkan pada pengelasan dengan posisi lain dari pada bawah tangan atau datar pada las sudut.

D. Elektroda dengan Selaput Serbuk Besi
Selaput elektroda jenis E 6027, E 7014. E 7018. E 7024 dan E 7028 mengandung serbuk besi untuk meningkatkan efisiensi pengelasan. Umumnya selaput elek­troda akan lebih tebal dengan bertambahnya persentase serbuk besi. Dengan adanya serbuk besi dan bertambah tebalnya selaput akan memerlukan ampere yang lebih tinggi.J

E. Elektroda Hydrogen Rendah
Selaput elektroda jenis ini mengandung hydrogen yang rendah (kurang dari 0,5 %), sehingga deposit las juga dapat bebas dari porositas. Elektroda ini dipakai untuk pengelasan yang memerlukan mutu tinggi, bebas porositas, misalnye untuk pengelasan bejana dan pipa yang akan mengalami tekanan. Jenis-jenis elektroda hydrogen rendah misalnya E 7015, E 7016 dan E 7018.

Sumber tenaga pada mesin las diperoleh dari :
1. Generator yang digerakkan oleh motor bensin atau diesel
2. Gardu induk
Tegangan pada mesin las listrik biasanya :
1. 220 volt                       
2. 380 volt


Mesin las digerakkan dengan motor bensin, cocok dipakai untuk pekerjaan lapangan atau pada bengkel yang tidak mempunyai jaringan listrik. Busur nyala terjadi apabila dibuat jarak tertentu antara elektroda dengan benda kerja dan kabel massa dijepitkan ke benda kerja.

2. Elektroda Untuk Besi Tuang
Elektroda yang dipekai untuk mengelas besi tuang adalah sebagai berikut :

A. Elektroda nikel
Elektroda jenis ini dipakai untuk mengelas besi tuang, bila hasil las masih dikerjakan lagi dengan mesin. Elektroda nikel dapat dipakai dalam sagala posisi pengelasan. Rigi-rigi las yang dihasilkan elektroda ini pada besi tuang adalah rata dan halus bila dipakai pada pesawat las DC kutub terbalik.

B. Elektroda baja
Elektroda jenis ini bila dipakai untuk mengelas besi tuang akan menghasilkan deposit las yang kuat se­hingga tidak dapat dikerjakan dengan mesin. Dengan demikian elektroda ini dipakai bila hasil las tidak di­kerjakan lagi. Untuk mengelas besi tuang dengan elektroda baja dapat dipakai pesawat las AC atau DC kutub terbalik.

C. Elektroda perunggu
Hasil las dengan memakai elektroda ini tahan ter­hadap retak, sehingga panjang las dapat ditambah. Kawat inti dari elektroda dibuat dari perunggu fosfor dan diberi selaput yang menghasilkan busur stabil.

3. Elektroda Untuk Aluminium.
Aluminium dapat dilas listrik dengan elektroda yang dibuat dari logam yang sama. Pemilihan elektroda aluminium yang sesuai dengan pekerjaan didasarkan pada tabel keterangan dari pabrik yang membuatnya. Elektroda aluminium AWS-ASTM AI-43 untuk las busur listrik adalah dengan pasawat las DC kutub terbalik.


4. Elektroda untuk palapis Keras
Tujuan pelapis keras dari segi kondisi pemakaian yaitu agar alat atau bahan tahan terhadap kikisan, pukulan dan tahan aus. Untuk tujuan itu, maka elektroda untuk pelapis keras dapat diklasifikasikan dalam tiga macam yaitu :

A. Elektroda tahan kikisan
Elektroda jenis ini dibuat dari tabung chrom karbida yang diisi dengan serbuk-serbuk karbida. Elektroda dengan diameter 3,25 mm - 6,5 mm dipakai peda pesawat las AC atau DC kutub terbalik.
Elektroda ini dapat dipakai untuk pelapis keras permukaan pada sisi potong yang tipis, peluas lubang dan beberapa type pisau.

B. Elektroda tahan pukulan
Elektroda ini dapat dipakai pada pesawat las AC atau DC kutub terbalik. Dipakai untuk pelapis keras bagian pemecah dan palu.

C. Elektroda tahan keausan
Elektroda ini dibuat dari paduan-paduan non ferro yang mengandung Cobalt, Wolfram dan Chrom.
Biasanya dipakai untuk pelapis keras permukaan katup buang dan dudukan katup dimana temperatur dan keausan sangat tinggi.

3.    Alat Utama dan Alat Bantu Las
1. Kabel Las
Kabel las biasanya dibuat dari tembaga yang dipilin dan dibungkus dangan karet isolasi Yang disebut kabel las ada tiga macam yaitu :
·   Kabel Elektroda
·   Kabel Massa
·   Kabel Tenaga
              
Kabel elektroda adalah kabel yang menghubungkan pesawat las dengan elektroda. Kabel massa menghubungkan pesawat las dengan benda kerja. Kabel tenaga adalah kabel yang menghubungkan sumber tenaga atau jaringan listrik dengan pesawat las. Kabel ini biasanya terdapat pada pe­sawat las AC atau AC - DC.






 










Dalam gambar di atas ditunjjukkan luas penampang kabel las (kabel elektroda atau kabel massa) untuk panjang tertentu pada kapasitas arus pesawat las.

2. Pemegang Elektroda
Ujung yang tidak berselaput dari elektroda dijepit dengan pemegang elektroda. Pemegang elektroda terdiri dari mulut penjepit dan pegangan yang dibungkus oleh bahan penyekat. Pada waktu berhenti atau selesai mengelas, bagian pegangan yang tidak berhubungan dengan kabel digantungkan pada gantungan dari bahan fiber atau kayu.





                                      

3. Palu Las
Palu Ias digunakan untuk melepaskan dan me­ngeluarkan terak las pada jalur Ias dengan jalan memukul­kan atau menggoreskan pada daerah las.
Berhati-hatilah membersihkan terak Ias dengan palu Ias karena kemungkinan akan memercik ke mata atau ke bagian badan lainnya.







4. Sikat Kawat
Sikat kawat ini, pada pengelasan dapat digunakan untuk :
·         Membersihkan benda kerja yang akan dilas.
·         Membersihkan terak Ias yang sudah lepas dari jalur las oleh pukulan palu las.







5. Klem Massa
Klem massa edalah suatu alat untuk menghu­bungkan kabel massa ke benda kerja. Biasanya klem massa dibuat dari bahan dengan penghantar listrik yang baik seperti Tembaga agar arus listrik dapat mengalir dengan baik, klem massa ini dilengkapi dengan pegas yang kuat. Yang dapat menjepit benda kerja dengan baik .


 








Walaupun demikian permukaan benda kerja yang akan dijepit dengan klem massa harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran-kotoran seperti karat, cat, minyak
6. Tang (penjepit)
Penjepit (tang) digunakan untuk memegang atau memindahkan benda kerja yang masih panas.

2.2.4. Cara Mengoperasikan Mesin Las
Berdasarkan dari pengelasan, yang sering kita jumpai pengelasan ini terdiri dari dua jenis pengelasan. Dimana cara mengoperasikan atau cara kerjanya hampir berbeda, meskipun ada sedikit kesamannya.
1. Cara Mengoperasikan Las Asetylen (Las Karbit)
a.    Sebelum melakukan pengelasan, periksa dulu gas oksigen dan asetylen yang akan kita gunakan, baik sisa gas maupun kebocoran pada tabung dan selang gas.
b.    Buka regulator oksigen dan asetylen dengan perlahan.
c.    Atur keluarnya gas secara perlahan untuk menghindari terjadinya kebakaran.
d.    Lalu nyalakan apinya, dengan mendekatkan titik api pada burner (setelah api keluar dari burner, segera jauhkan tangan dari api las).
e.    Lalu atur keluarnya gas untuk menentukan nyala api las, baik nyala oksidasi, nyala netral, atau nyala karburasi.
f.     Setelah itu lakukan pengelasan pada benda kerja yang akan dilas, dengan menggunakan bahan tambahberupa tembaga.
g.    Apabila selesai melakukan pengelasan, sebaiknya segera mematikan nyala api las dengan menutup saluran gas pada burner.

2. Cara Mengoperasikan Mesin Las (Las Listrik)
a.    Nyalakan mesin las dengan menghubungkan mesin las pada sumber listrik yang ada.
b.    Setelah mesin las menyala, tentukan arus listrik yang akan digunakan, sesuaikan dengan benda kerja yang dikerjakan.
c.    Tempelkan klem massa pada benda kerja yang akan dilas.
d.    Pasang elektroda yang akan digunakan pada pemegang elektroda.
e.    Kemudian dekatkan elektroda pada benda kerja, dengan jarak ± 3 mm.
f.     Jalankan elektroda tersebut, secara perlahan dan stabil agar hasil las sesuai dengan yang diharapkan.
g.    Apabila elektroda habis, maka diganti dengan yang baru dengan catatan harus membuang terlebih dahulu terak yang ada agar tidak mengalami kekeroposan terhadap benda kerja yang dilas.
h.    Lakukan hingga benda kerja selesai dilas secara keseluruhan.
i.      Apabila pengelasan telah selesai dikerjakan, hendaknya kita mematikan mesin las, sisa elektroda harus dilepas dulu.
j.      Lepaskan klem massa dari benda kerja yang telah dilas.
k.    Letakkan kembali mesin las pada tempat semula.


2.2.5. Benda Kerja Yang Dikerjakan Dan Bagaimana Cara Yang Mengerjakan
Pada proses pengelasan ini pastinya ada objek-objek atau benda kerja yang akan dilas. Benda kerja ini pastinya berupa logam-logam atau besi. Dalam pengelasan ini, kami tentunya masih belajar untuk mencapai kriteria pengelasan yang baik.
Maka dari itu dalam pengelasan ini, kami diijinkan untuk belajar mengelas. Jadi dalam pengelasan ini, kami mengelas benda kerja yang tidak terlalu membutuhkan kekuatan las.
Benda kerja yang pernah kami kerjakan biasanya berupa penutup pisau mesin produksi, besi-besi logam, besi dan plat yang digunakan untuk tangga, besi plat untuk gaed mesin Hot Press, dan masih banyak yang lainnya.
Dalam pengelasan ini tentunya kami harus memperhatikan tata cara dalam pengerjaannya.
Berikut cara pengerjaan dalam pengelasan :
1.    Mempersiapkan alat dan bahan, serta alat keselamatan kerja.
2.    Memastikan tidak ada konsleting pada arus listrik yang digunakan.
3.    Memakai alat keselamatan kerja.
4.    Mulailah melakukan pengelasan dengan jalan pengelasan stabil.
5.    Bersihkan terak pada benda kerja, agar tampak hasil pengelasan.
6.    Bila selesai, putuskan hungan listrik dengan mesin las.

2.3. Mengoperasikan Mesin Bor
2.3.1. Pengertian Mesin Bor










Mesin bor adalah suatu jenis mesin yang gerakanya ada pada maa bor, dengan arah pemakanan mata bor hanya pada sumbu mesin tersebut (pada pengerjaan pelubangan).

Sedangkan Pengeboran adalah operasi menghasilkan lubang pada benda kerja baik berupa plat atau bukan dengan menggunakan pemotong berputar yang disebut BOR. Mesin bor merupakan satu alat mesin yang memiliki mata bor dan digunakan untuk menembus benda yang akan dibor.

Mata bor yang memiliki mata sayat yang sangat tajam dapat mempermudah menembus benda. Apabila mata sayat bor tumpul maka sulit untuk menembus bendanya, maka ketajaman mata sayat sangat diperlukan.
Mesin bor dapat dikatakan merupakan salah satu perkakas yang dibutuhkan di rumah. Walaupun tidak sering, tapi keberadaan perkakas ini vital untuk berbagai macam keperluan di rumah, seperti untuk memajang foto di dinding , memasang gantungan atau kaitan baju, memasang peralatan di  kamar mandi seperti shower holder, pemasangan atau perbaikan furniture, untuk hobby atau hal-hal lain.
Di perusahaan atau PT. KTI ini, khususnya di bagian workshop atau perbaikan, mesin bor digunakan untuk membuat lubang pada plat baja, sebagai bahan untuk pembuatan kereta roll veneer maupun lubang tab. Selain itu, juga digunakan untuk membuat lubang pada sprocket (gear) dan pada pully.
Berikut merupakan gambar pully yang sudah dibor dan ditap.
Pully ini, berfungsi untuk menggerakkan konveor atau motor sesuai dengan mesin yang akan digunakan.


Mesin bor memiliki fitur yang beragam seperti pilihan kepala bor 10 mm atau 13 mm, reversible (putaran bor dapat berputar kea rah normal, searah jarum jam, atau berlawanan) dan variable speed (kecepatan putaran bor dapat diatur), serta bundle yang menyediakan mata bor set dan atau tas (tool box).




A. Jenis Mesin Bor
Pada umumnya mesin bor terdiri dari banyak jenis. Meskipun sebagian besar kegunaan mesin bor itu sama, namun mesin bor masih memiliki perbedaan. Dimana perbedaan tersebut ada pada bentuk mesin bor.
Adapun jenis-jenis mesin bor tersebut antara lain :
1. Mesin Bor Meja
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm). Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin sehingga poros berputar.
Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.

2. Mesin Bor Tangan (Pistol)


 






Mesin bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembok maupun plat logam.
Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi dua putaran yaitu kanan dan kiri. Mesin bor ini tersedia dalam berbagai ukuran, bentuk, kapasita, dan juga fungsinya masing-masing.


3. Mesin Bor Radial


 







Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat. Mesin ini langsung dipasang pada lantai, sedangkan meja mesin telah terpasang secara permanen pada landasan atau alas mesin.
Pada mesin ini benda kerja tidak bergerak. Untuk mencapai proses pengeboran terhadap benda kerja, poros utama yang digeser kekanan dan kekiri serta dapat digerakkan naik turun melalui perputaran batang berulir.

4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine) berfungsi untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana  proses   pemakanannya dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis
naik turun.
Pada proses pengeboran, poros utamanya digerakkan naik turun sesuai kebutuhan. Meja dapat diputar 360º, mejanya diikat bersama sumbu berulir pada batang mesin, sehingga mejanya dapat digerakkan naik turun dengan menggerakkan engkol.

5. Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipnya dengan mesin bor yang lainnya. Perbedaannya terdapat pada sistem pengaturan posisi pengeboran.
Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi.
Untuk mendapatkan ukuran ketelitian yang tinggi tersebut digunakan meja kombinasi yang dapat diatur dalam arah memanjang dan arah melintang dengan bantuan sistem optik. Ketelitian dan ketepatan ukuran dengan sisitem optik dapat diatur sampai mencapai toleransi 0,001 mm.
6. Mesin Bor Lantai
Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada lantai. Mesin bor lantai disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain mesin bor lantai ini adalah mesin bor yang mejanya disangga dengan batang pendukung. Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

7. Mesin Bor Berporos (Mesin Bor Gang)
Mesin bor ini mempunyai lebih dari satu spindel, biasanya sebuah meja dengan empat spindel. Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.

2.3.2. Fungsi Mesin Bor
Fungsi dasar dari mesin bor, yang sering ditemukan di kalangan umum yaitu digunakan untuk membuat lubang pada dinding, digunakan sebagai alat bantu untuk memasang mur dan baut, dan lain-lain.
Sementara itu, fungsi mesin bor berdasarkan jenisnya antara lain adalah :
1. Mesin Bor Meja
Mesin ini digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16 mm).

2. Mesin Bor Tangan (Pistol)
Mesin bor tangan biasanya digunakan untuk melubangi kayu, tembok maupun plat logam. Khusus Mesin bor ini selain digunakan untuk membuat lubang, juga bisa digunakan untuk mengencangkan baut maupun melepas baut karena dilengkapi dengan dua putaran yaitu kanan dan kiri.

3. Mesin Bor Radial
Mesin bor radial khusus dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

4. Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine)
Mesin Bor Tegak (Vertical Drilling Machine) berfungsi untuk mengerjakan benda kerja dengan ukuran yang lebih besar, dimana  proses   pemakanannya dari mata bor dapat dikendalikan secara otomatis
naik turun.

5. Mesin Bor Koordinat
Mesin bor koordinat digunakan untuk membuat/membesarkan lobang dengan jarak titik pusat dan diameter lobang antara masing-masingnya memiliki ukuran dan ketelitian yang tinggi.
6. Mesin Bor Lantai
Mesin bor jenis ini biasanya dirancang untuk pengeboran benda-benda kerja yang besar dan berat.

7. Mesin Bor Berporos (Mesin Bor Gang)
Mesin bor berporos digunakan untuk melakukan beberapa operasi sekaligus, sehingga lebih cepat.untuk produksi masal terdapat 20 atau lebih spindel dengan sebuah kepala penggerak.


2.3.3. Bagian Mesin Bor
1. Mata Bor


 







Jenis cutting tool (mata bor) yang digunakan dalam proses pengeboran antara lain:
1.  Drilling
Proses yang digunakan untuk membuat suatu lubang pada benda kerja yang solid.

2.  Step Drill
Proses yang digunakan untuk pembuatan lubang dengan diameter bertingkat.

3.  Reaming
Reaming adalah cara akurat pengepasan dan finishing lubang yang sudah ada sebelumnya.

4.  Boring
Proses memperluas sebuah lubang yang sudah ada dengan satu titik pahat. Boring lebih disukai karena kita dapat memperbaiki ukuran lubang, atau keselarasan dan dapat menghasilkan lubang yang halus.

5.  Counter Bore
Operasi ini menggunakan pilot untuk membimbing tindakan pemotongan. Digunakan untuk proses pembesaran ujung lubang yang telah dibuat dengan kedalaman tertentu, untuk mengakomodasi kepala baut.

6.  Tapping
Tapping adalah proses dimana membentuk ulir dalam. Hal ini dilakukan baik oleh tangan atau oleh mesin.

2. Bagian Utama Mesin Bor
1. Base (Dudukan )
Base ini merupakan penopang dari semua komponen mesin bor. Base terletak paling bawah menempel pada lantai, biasanya dibaut. Pemasangannya harus kuat karena akan mempengaruhi keakuratan pengeboran akibat dari getaran yang terjadi.

2. Column (Tiang)
Bagian dari mesin bor yang digunakan untuk menyangga bagian-bagian yang digunakan untuk proses pengeboran. Kolom berbentuk silinder yang mempunyai alur atau rel untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.
3. Table (Meja)
Bagian yang digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di bor. Meja kerja dapat disesuaikan secara vertikal untuk mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda atau bisa berputar ke kiri dan ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang melekat pada tiang (column). Untuk meja yang berbentuk lingkaran bisa diputar 3600 dengan poros ditengah-tengah meja. Kesemuanya itu dilengkapi pengunci (table clamp) untuk menjaga agar posisi meja sesuai dengan yang dibutuhkan. Untuk menjepit benda kerja agar diam menggunakan ragum yang diletakkan di atas meja.

4. Drill (Mata Bor)
Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut - sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah diameter bor.
Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang merupakan hati bor.

5. Spindle
Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang / mencekam mata bor.

6. Spindle head
Merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle untuk proses pemakananya.
7. Drill Feed Handle
Handle untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja ( memakankan).

8. Kelistrikan
Penggerak utama dari mesin bor adalah motor listrik, untuk kelengkapanya mulai dari kabel power dan kabel penghubung , fuse atau sekring, lampu indicator, saklar on–off, dan saklar pengatur kecepatan.

2.3.4. Cara Mengoperasikan Mesin Bor
1. Pemasangan Benda Kerja
a.  Jika menggunakan ragum, untuk benda kerja rata dan mendatar dengan ukuran benda tebalnya lebih pendek dari ukuran tinggi mulut ragum, dibagian bawah benda kerja ditahan denagan bantalan yang rata dan sejajar (paralel). Agar ragum tidak turut bergerak, ragum diikat denagan menggunakan mur baut pada meja bor.
b.  Jika tidak menggunakan ragum, benda kerja diikat pada meja bor dengan menggunakan dua buah mur baut, dua buah penjepit bentuk U dengan dua balok penahan yang sesuai.
c.  Untuk mengebor logam batang berbentuk bulat, benda kerja diletakan pada sebuah balok V dan dijepit dengan batang pengikat khusus, kemudian ditahan dengan menggunakan balok yang sesuai dan diikat oleh mur baut pada meja mesin bor.
d.  Untuk benda kerja yang akan dibor tembus, benda kerja dijepit dengan menggunakan batang, penjepit khusus, balok penahan yang sesuai tingginya dan diikat dengan mur baut pengikat agar tidak merusak ragum.

2. Pemasangan Mata Bor Pada Chuck
a. Bor dengan tangkai lurus (taper) langsung dimasukan pada lubang sumbu mesin bor, tidak boleh menggunakn pemegang bor. Dengan demikian, lubang alur menerima ujung taper dan lubang taper diimbangi oleh selubang yang distandarisasi (dinormalisasikan). Ujung taper tidak digunakan untuk memegang tapi untuk mempermudah dilepas dari selumbung dengan menggunakan soket. Sebelum melepas bor, sepotong kayu harus diletakan dibawahnya, sehingga mata bor tidak akan rusak pada saat jatuh.
b. Bor dengan tangkai silinder digunakan “Pemegang Bor Berkonsentrasi Sendiri” dengan dua atau tiga rahang. Bor harus dimasukan sedalam mungkin sehinggan tidak selip pada saat berputar. Permukaan bagiaan dalam pemegang berhubungan dengan tangakai mata bor, sehingga menghasilkan putaran bor.
c. Bor dengan kepala bulat lurus diperguanakan pemegang atau penjepit bor otomatis (universal), dimana bila diputar kuncinya, maka mulutnya akan membuka atau menjepit dengan sendirinya (otomatis).
d. Bor dengan kepala tirus dipergunakan taper atau sarung pengurang yang dibuat sesuai dengan tingkatan dan kebutuhan, sehingga terdapat bermacam-macam ukuran.
e. Mata bor yang baik asahan mata potongnya akan mengebor dengan baik dan akan menghasilkan tatal yang sama tebal dengan yang keluar melalui kedua belah alur spiral bor. Untuk bahan memerlukan pendinginan, dipergunakan cerek khusus tempat bahan pendingin.

3. Mengatur Posisi Benda Kerja
Atur posisi benda kerja dengan menggerakkan meja, untuk arah vertical cukup memutar handle, untuk gerak putar mejanya cukup membuka pengunci di bawah meja dan di sesuaikan, setelah itu jangan lupa mengunci semua pengunci.

4. Mengalirkan Aliran Listrik
Tancapkan steker mesin ke stop kontak sumber listrik, kemudian tekan sakelar on (pada saat ini spindle sudah berputar). Atur kecepatan yang sesuai dengan benda kerja.

5. Pengaturan Saat Pengeboran
Untuk pemakanan ke benda kerja, putar Drill feed Handle sehingga mata bor turun dan memakan benda kerja.

6. Gunakan Cairan Pendingin
Untuk pengeboran ini, dianjurkan untuk menggunakan cairan pendingin saat  pengeboran. Cairan pendingin yang digunakan, biasanya cairan oli.

7. Mematikan Mesin Bor
Apabila pengeboran sudah dilaksanakan, segeralah matikan mesin bor dengan menekan tombol off pada mesin bor.


2.3.5. Benda Kerja Yang Dikerjakan Dan Bagaimana Cara Yang Mengerjakan
Dalam melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan mesin bor, hendaknya kita harus memastikan titik tengah benda kerja yang akan dibor. Untuk menentukan titik tengah pada benda kerja, biasanya kita memerlukan bantuan penitik.
Sebelum melakukan pengeboran, pastinya kita akan menandai benda kerja tersebut dengan penitik tadi. Hal ini bertujuan agar benda kerja yang akan dibor tidak meleset, atau sesuai dengan yang diinginkan. Benda kerja yang biasanya kami kerjakan dengan mesin bor, biasanya seperti gear atau sprocket, as pada mesin produksi dalam pabrik, pully, gaet mesin Hot Press, dan masih banyak yang lainnya.
Dalam melakukan pengeboran ini, tentunya ada tata cara untuk pengerjaannya. Tata cara mengerjakan dengan mesin bor antara lain sebagai berikut :
1.    Mempersiapkan alat dan benda kerja yang akan dibor.
2.    Menentukan mata bor yang akan kita gunakan.
3.    Menentukan titik tengah pada benda kerja sebelum dibor, agar pengeboran dapat berjalan lancar.
4.    Memasang mata bor pada chuck mesin bor, baik bor tngan atau yang lainnya.
5.    Mulai melakukan pengeboran pada tanda yang ada di benda kerja.
6.    Dalam pengeboran usahakan ada ciran pendingin, agar mata bor tidak panas dan aus.
7.    Setelah proses pengeboran selesai, hendaknya kita meletakkan alatdan benda kerja pada tempat semula.



2.4. Mengoperasikan Blunder
2.4.1. Pengertian Blunder







Blunder adalah merupakan alat potong yang digunakan untuk memotong plat-plat tebal, tapi juga bisa digunakan untuk memotong plat-plat yang tipis. Selain digunakan untuk memotong, blunder ini biasanya juga digunakan untuk membuat bengkok logam seperti beton esser, dan besi beton yang lainnya. Untuk memotong plat-plat tersebut, kita pasti membutuhkan panas untuk pembakarannya. Karena dalam pemotongan disini, kita tidak menggunakan pisau plat ataupun gerinda potong. Untuk pembakaran pada blunder ini kita pasti membutuhkan bahan bakar yang akan digunakan dalam pemotongan. Bahan bakar yang sering digunakan untuk blunder ini, yaitu gas LPG dan Oksigen (O2).

2.4.2. Fungsi Blunder
Fungsi blunder ini adalah digunakan untuk memotong plat-plat yang tipis dan tebal, selain itu blunder biasanya juga digunakan untuk membuat besi bengkok. Fungsi umum dari blunder ini, memang hanya untuk memotong dan membengkokkan besi.
2.4.3. Bagian Blunder
Blunder ini, merupakan sebuah alat yang dapat kita gunakan untuk memotong logam ataupun besi dengan bantuan panas, baik dengan tekanan maupun tanpa tekanan. Blunder disini, tidak hanya terdiri dari satu bagian atau satu komponen saja.
Blunder ini pastinya terdiri dari bagian-bagian tertentu, dimana bagian atau komponen blunder tersebut, ada ikatannya dengan pemotongan, baik pada plat ataupun besi beton.
Berikut ini, terdapat bagian-bagian dari blunder disertai penjelasannya. Adapun bagian-bagian dari blunder sebagai berikut :

Ø  Tabung Oksigen (O2)
Tabung oksigen ini, merupakan tempat dimana gas oksigen (O2) disimpan di dalam tabung. Tabung oksigen ini biasanya dicat warna biru, hitam, dan hijau. Namun yang sering kami temui pada blunder ini, tabung oksigennya berwaran kuning.

Ø  Tabung Gas LPG
Sebenarnya tabung ini sama dengan tabung oksigen, yang digunakan untuk menyimpan gas LPG di dalamnya. Pada umumnya, tabung gas LPG ini berwarna biru. Pemberian warna baik pada tabung oksigen maupun tabung LPG, bertujuan untuk membedakan antara gas LPG dengan oksigen.

Ø  Selang Oksigen
Selang oksigen merupakan bagian dari blunder, yang digunakan untuk mengalirkan gas osigen ke blunder.

Ø  Selang LPG
Sementara selang gas LPG, digunakan untuk mengalirkan gas LPG ke blunder.

Ø  Regulator Oksigen dan LPG
Regulator ini, adalah alat pada blunder yang digunakan untuk mengatur keluarnya gas, baik oksigen maupun gas LPG.
Ø  Manometer Oksigen dan LPG
Manometer pada blunder, digunakan untuk mengatur tekanan oksigen dan gas LPG.

Ø  Burner
Burner pada blunder, tentunya masih sama dengan las asetylen. Burner ini dgunakan untuk melakukan pembakaran yang dihasilkan dari gas LPG dan oksigen.

Ø  Sikat Baja
Sikat baja, merupakan alat bantu yang digunakan untuk mebersihkan blunder dari sisa-sisa terak pemotongan.

Ø  Korek Api
Korek api pastinya kita gunakan dalam pemotongan dengan blunder. Karena korek api merupakan salah satu sumber api yang sering digunakan, terutama dalam kehidupan sehari-hari.

2.4.4. Cara Mengoperasikan Blunder
Untuk mengoperasikan blunder, tentunya kita akan mengingat tentang las asetylen. Dimana cara mengoperasikan mesin blunder ini, ada beberapa kesamaan dengan las asetylen.
Cara mengoperasikan blunder sebagai berikut :
1.    Cek tabung dan selang gas LPG dan oksigen sebelum menggunakannya.
2.    Membuka saluran gas LPG secara perlahan, kemudian dekatkan dengan titik api.
3.    Buka saluran oksigen secara perlahan, untuk membuat nyala api blunder lebih baik.
4.    Dekatkan nyala api pada benda kerja yang akan dipotong, diamkan selama beberapa detik sampai benda kerja tampak kemerahan.
5.    Lakukan pemotongan secara perlahan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
6.    Bila pemotongan sudah selesai, maka matikan saluran dengan menutup saluran gas.
7.    Masukkan benda kerja yang panas itu ke dalam air.
8.    Bersihkan ujung burner dari sisa-sisa potongan benda kerja, dengan menggunakan sikat baja.

2.4.5. Benda Kerja Yang Dikerjakan Dan Bagaimana Cara Yang Mengerjakan
Pada penggunaan blunder ini, tentunya kita membutuhkan tenaga dari api sebagai sumber api. Api disini digunakan untuk nyala api pada blunder, sehingga proses pemotongan dengan blunder dapat berjalan dengan baik.
Pada pemotongan dengan blunder ini, pastinya benda kerja yang kita gunakan biasanya adalah logam-logam dan besi beton. Benda kerja yang pernah kami kerjakan dengan blunder, seperti plat yang akan digunakan untuk meja dudukan hasil produksi, plat yang akan digunakan untuk mesin Hot Press, dan yang lainnya.
Untuk melakukan pemotongan dengan blunder ini, tentunya ada tata cara tersendiri dalam pengerjaannya. Dimana cara pengerjaannya sama dengan cara mengoperasikan blunder.
Berikut cara pengerjaan blunder, antara lain sebagai berikut :
1.    Cek tabung dan selang gas LPG dan oksigen sebelum menggunakannya.
2.    Membuka saluran gas LPG secara perlahan, kemudian dekatkan dengan titik api.
3.    Buka saluran oksigen secara perlahan, untuk membuat nyala api blunder lebih baik.
4.    Dekatkan nyala api pada benda kerja yang akan dipotong, diamkan selama beberapa detik sampai benda kerja tampak kemerahan.
5.    Lakukan pemotongan secara perlahan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
6.    Bila pemotongan sudah selesai, maka matikan saluran dengan menutup saluran gas.
7.    Masukkan benda kerja yang panas itu ke dalam air.
8.    Bersihkan ujung burner dari sisa-sisa potongan benda kerja, dengan menggunakan sikat baja.

Selain materi-materi di atas, selama prakerin ini kami juga diajarkan tentang free maintenance. Dimana tentang free maintenance ini akan kami uraikan dalam materi selanjjutnya. Berikut ini, merupakan penjelasan dan beberapa kegiatan kami, selama belajar free maintenance.

2.5. Free Maintenance
Free Maintenance merupakan salah satu kegiatan/job karyawan maintenance dari workshop, untuk melakukan perawatan terhadap mesin-mesin produksi yang ada di dalam pabrik. Pad prakerin ini, kami juga diajarkan cara-cara perawatan terhadap mesin-mesin produksi yang ada di dalam pabrik. Perawatan-perawatan tersebut bisa berupa isi oli pada mesin produksi, pelumasan chain, pelumasan gear, perawatan pada compressor, dan masih banyak yang lainnya.
Adapun beberapa daftar Free Maintenance yang pernah kami kerjakan bersama karyawan maintenance, sebagai berikut :

1.                                                    Nama mesin             = Slicer Amitec
Merk                           = AMITEC VT 25 S
Fungsi                       = Untuk menyayat kayu guna membuat veneer
Buatan                       = Jepang
Alat penyayat berbentuk seperti lorotan pensil
Perawatan                 = Check feeding belt
                              = Check nose bar
                              = Grease up lifting cotomne
                              = Pelumas worm gear up down
                              = Oil had pump screw up down

2.                                                    Nama mesin                         = Runing Saw ( Pembelah Veneer )
Merk                                       = SF SCHEER
Fungsi                                   = Memotong veneer yangt telah jadi
Buatan                                   = Jerman
Alat potong                           = Berbentuk gergaji
Motor penggerak gergaji   =   Menggunakan tenaga motor / dynamo kearah kiri dan kanan
Perawatan                             =  Pelumas chain cutter
                                    =  Pelumas sliding cutter
                                    =  Pembersihan power page
                                    =  Chain spindle
                                    =  Sleeding spindle

3.                                                   Nama mesin = Finger Cutter
Merk                           = KIKUKAWA
Type                           = FU – 1
Buatan                      = Jepang
Fungsi                       = Pembuat alur lurus pada potongan –potongan balok kayu guna dijadikan satu, sehingga menjadi balok kayu yang panjang.
Perawatan                = Pelumas chain feed roll transfer
                                   = Pelumas sliding press bar up/down
                                               = Pelumas chain feeding bar
4.                                                    Nama mesin = Finger Joint (w-2)
Merk                           = Kikukawa
Buatan                       =Jepang
Fungsi                       =   Untuk menyambung dan mempererat kayu yang    sudah dilumuri lem
Alat penekan            = Menggunakan air silinder tenaga angina/pneumatic

5.                                                    Nama mesin = Kiln Dry
Fungsi                       = Pengering kayu menggunakan tenaga panas dan angina
Pressure/tekanan   = 2 kg/cm2
Suhu minimal          = 800c
Maksimal                  = 100 atau juga bisa lebih

6.                                                    Nama mesin             = Dryer
Perawatan                 = Ganti V belt A – 37
                                    = Pelumas cair
                                    = Pelumas sliding sap
                                    = Grease up pillow block
                                    = Pelumas worm gear
7.    Nama mesin             = Roll Coating
Merk                           = SUPERFICI
Buatan                       = Monza, Italia
Fungsi                       = Untuk  mengecat langsung kering
Motor penggerak     =   Menggunakan dynamo atau motor sebagai penggerak roll-roll   pada mesin
Perawatan                 = Buang air compressor

8.                                                    Nama mesin             = Compressor Atlas Copco
Perawatan                 = Check oil level
                                    = Pembersihan mesin air dry
                                    = Pembersihan pendingin
                                    = Pembersihan mesin compressor
                                    = Service solenoid

9.                                                    Nama mesin             = Vertical Saw
Perawatan                 = Pelumas chain
                                    = Grease up sleeding

10.                                                 Nama mesin             = Composser Intex
Perawatan                 = Pelumas sleeding up
                                                = Pelumas chain roll








BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN :
Kami siswa prakerin SMK Negeri 2 Probolinggo mendapat banyak pengalaman dan pembelajaran di PT. KTI (Kutai Timber Indonesia) antara lain :
a)    Kami diajarkan untuk selalu mengutamakan keselamatan kerja saat melakukan pekerjaan.
b)    Kami dipercaya untuk membantu para pekerja menyelesaikan proyek di ruang Workshop seperti mengefrais sebuah as untuk membuat lintasan sepi, memasang genggi.
c)    Kami diajarkan teknik mengelas, menggerinda rata, menggunakan mesin sloter, menggunakan mesin bor, menggunakan mesin frais.
d)    Kami diajarkan cara mengetap yang benar dan memasang mata bor  pada chuck bor.
e)    Kami diajarkan kedisiplinan dan diberi tahu aturan-aturan yang ada di perusahan.
f)     Kami diajarkan dan terjun langsung ke lapangan untuk melakukan perawatan serta perbaikan mesin-mesin produksi (Free Maintenance).

3.2. SARAN :
Atas pembelajaran serta pengalaman prakerin kami di PT. KTI, kami ingin menyampaikan kepada sekolah maupun perusahaan, agar pelaksanaan prakerin di tahun yang akan datang dapat lebih baik.

Untuk sekolah :
Saran kami adalah agar sekolah lebih kritis dalam menyikapi masalah pada saat pelaksanaan prakerin kepada siswa, seperti memberikan pengayoman tentang masalah prakerin. Dan kami juga mengharapkan kepada sekolah agar lebih tanggap dalam membantu para siswa prakerin seperti saat membuat laporan prakerin.



Untuk perusahaan :
Saran kami adalah agar perusahaan lebih meberikan pengajaran serta masukan kepada para siswa prakerin, agar dapat lebih mengerti tentang dunia industri.

Demikian kesimpulan serta saran dari kami, siswa prakerin SMKN 2 Probolinggo. Bila ada tutur kata yang kurang berkenan, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. 
Atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terimakasih.
















DAFTAR PUSTAKA

6.   http://www.pengelasan.blogspot.com





1 comment:

  1. Assalamualaikum mbak, saya bisa minta nomer hp yang bisa dihubungi?

    ReplyDelete