Makanan jaman sekarang banyak yang serruuu abiss, beraneka ragam, n aneh-aneh bentuknya, tapi rasanya gak kalah menendang lidah. Hmmm... apalagi keikutsertaan bumbu penyedap (MSG) yang gampang dicari n siap pakai. Padahal, konon katanya, MSG penyebab penyakit mematikan, KANKER, eiittsss... “kanker” disini bukan berarti “kantong kering”, lho, Hahahaa....
Wuiiihh... kok serrem ya.. ?!
Daripada bengong n gak ada kepastian, mending cari tahu, yuukk...
MSG itu, apaan sih..???
MSG (monosodium L-glutamat) atau vetsin merupakan penyedap rasa yang membuat perbedaan rasa yang sangat besar dibandingkan makanan tanpa vetsin. MSG diproduksi melalui peragian bahan-bahan alami. Di Indonesia, bahan MSG adalah tetes tebu (molasses). Melalui proses hidrolisasi dari tetes tebu terbentuk asam L-glutamic. Asam I-glutamic kemudian dinetralkan dengan sodium hidroksida menjadi garam MSG. L-glutamate menimbulkan rasa berbeda dari rasa utama. Profesor Ikeda mengusulkan nama misterius ini sebagai umami, yang berarti lezat dalam bahasa Jepang.
MSG sebetulnya garam sodium dari asam glutamat. Asam glutamat sendiri tak berbahaya karena dia termasuk salah satu dari 20 asam amino yang diperlukan tubuh.
MSG bahaya bagi kesehatan..???
MSG sebetulnya tidak berbahaya bagi kesehatan. Yang menjadikan bahaya adalah takaran penggunaannya. Makin banyak L-glutamat yang dikonsumsi seorang, makin tinggi tingkat toleransi badan orang tersebut terhadap L-glutamat. Artinya, jika seorang sudah biasa menambahkan MSG cukp banyak dalam makanannya, maka dengan penambahan sedikit MSG rasanya kurang afdol. Maka itu dianjurkan mengkonkonsumsi MSG dengan jumlah cukup.
Menurut WHO asupan MSG perhari yang disarankan adalah 0-120 mg/kg berat badan. Jadi, jika seorang punya berat badan 50 kg, maka konsumsi yang aman menurut perhitungan adalah 6 gr, atau kira-kira 2 sendok teh / hari. WHO tiak menyarankan untuk bayi di bawah usia 1 tahun.
Apa yang menyebabkan MSG berbahaya..??
Sampai saat ini belum ada satupun penelitian yang menyatakan pemakaaian MSG akan membahayakan kesehatan. Banyak penelitian yang dilakukan pada tikus atau ayam, bahwa dengan memberi MSG berlebih dalam jangka waktu panjang memang menunjukkan kelainan organ-organ binatang. Namun, yang berbahaya sebenarnya bukan MSG-nya. Tapi ada zat lain yang disebut “kotoran” selama proses pembuatan MSG (impuirities). Zat berbahaya seperti asam sulfat, asam klorida, dan Na-OH (Natrium Hidroksida) mungkin terbawa pada saat pembuatan MSG. Asam-asam keras ini jika tidak dihilangkan dengan sempurna dalam proses pembuatan MSG, maka akan membahayakan.
Masih bisa, FREE MSG..?? harii ginnii, gitu..?!!
Ingin makanan yang bebas MSG..?? hhmmm.. kayaknya sulitt deh..! apalagi MSG banyak dikemas dalam wadah yang menarik. Meski dalam kemasan tidak mencantukan MSG, tapi dalam komposisinya tertulis autolysez yeast, hydrolyzed soy protein, atau sodium caseinate, atau amino acid. Istilah-istilah tersebut adalah nama lain dari MSG.
Hehehee..
Yang pasti kaliyand gak usah takut sama MSG. Asal tahu takarannya, MSG gak akan jadi setan yang mengancam kesehatan kaliyand. N kaliyand musti inget, jangan terlalu banyak nuangkan vetsin ke makanan kaliyand, coz seperti kataku tadi, bumbu siap pakai sudah mengandung MSG.
No comments:
Post a Comment